Wednesday, October 31, 2012
Tuesday, September 25, 2012
Kelas Padang Bola
Thursday, July 5, 2012
Galas Ibu
Bismillahirrahmanirrahim
Rutin ibu, jam 4.30 pagi bangun membersihkan diri, wuduk diambil, telekung disarung, posisi diarah ke kiblat. Dari qiam, rukuk ke rukuk, sujud ke sujud. Sujud penuh doa. Hati seorang ibu takkan lupa mendoakan anak-anaknya, apalagi untuk suami si pendamping hidup. Untuk para mujahid dan orang-orang yang sentiasa lekat di hatinya dengan Islam juga tak pernah dilupa. Usai solat, dapur menjadi tumpuan. Persiapan sarapan untuk anak-anaknya untuk ke sekolah dan makanan berat berupa nasi untuk si ayah yang banyak menggunakan tenaga untuk bekerja. Ulang alik dari dapur ke bilik demi bilik mengejutkan si anak yang ingin ke sekolah dan si ayah yang perlu dikejut ke masjid. Semput mengejar waktu kala si anak lagaknya keras melayan mimpi dalam tidur. Sabarnya menjadi kekuatan.
Waktu sarapan, si ibu menjamah sarapan bersama-sama dengan karenah anak-anak yang pelbagai. Ada yang suka minum susu, ada yang suka minum teh, tak suka makan mee dan lain-lain. Kehendak anak di awal pagi lagi perlu ditunaikan agar anak mengambil sarapan. Tangan ibu dicium, memohon restu pergi menuntut ilmu. Ibu dapat rehat seketika sebelum ada orang datang mengaji Al-Quran dengannya di rumah. Dia mengajar mengaji Al-Quran pagi, petang dan malam. Jika hari yang tiada usrah, ibu mendahulukan tugasnya mengemas rumah, menyapu lantai, membasuh baju, menjemur baju, melipat kain, memikirkan lauk masakan dan memasak untuk makan di tengah hari pula. Jika ada yang membantu, Alhamdulillah si ibu kelegaan. Bahagia hatinya. Dhuha saluran memohon keindahan dan rezeki dalam hidup turut menjadi rutin. Tak lupa pembacaan kitab untuk usrah dan sebagai pencetus mentarbiah keluarga. Moga Allah permudahkan urusan hidupnya sekeluarga, moga anak-anaknya soleh dan solehah dan moga jannah menjadi tempat tinggal di akhirat….
Perit ibu, tiada siapa yang dapat rasakan. Dia penat, dia tidak pernah mengeluh. Dia terluka, Allah yang maha mengetahui. Sabar menjadi pencetus. Persiapan makan tengahari, makan malam…menyambut kepulangan anak-anak dan suami, melayan mereka, itu keperluan fizikal…keperluan rohani juga WAJIB diberikan, mendidik, mentarbiah, jika kita melayan penat…melayan hati..bolehkah kita jadi begitu???
Bila ibu tiada di sisi, si anak perlu menggalas tanggungjawab ibu. Bila mengejutkan adik yang paling bongsu, yang paling cerdik…”adik, bangun dik, dah pukul 6 pagi”. Si adik menangis lantas si kakak kehairanan, ingatkan dia rindukan ibu. Kenapa menangis? “adik dah kata, kejut adik pukul 5 pagi, adik nak pergi sekolah jam 6.30 pagi !!!”. Allahuakbar…si kakak bangun awal pagi tadi, tapi bangun melakukan keperluan sendiri, tidak tahu adik ingin bangun jam 5 pagi. Pujukan bertalu menyuruhnya bangun. Tualanya, hilang pula. Hmm, aksinya mencebik, mata bulat menjeling. Si kakak sudah mula hilang sabar…istighfar2x..
“Gosok baju adik, adik nak mandi !!!”
“Ok dik” si kakak sulung berfikir seketika, “ni karenah seorang, yang lain belum kejut, belum berhadapan dengan situasi lain lagi, hmm..tugas seorang ibu”.
Baju adik harus digosok rapi, dia seorang yang kemas. Bila kakak masuk ke dapur, berteriak pula di hadapan kakaknya seorang lagi “kain baru kena pakai dengan baju baru, kenapa gosok baju ni?”.
“Hmm, penatnye kak long” hati kakak sulung mengeluh, nak tergelak pun ada. Inilah ragam manusia, plez, try not to be emotional ok! Emosi kadang-kadang membawa kepada tindakan yang salah. Sebab tu lah konsep think twice perlu diamalkan.
Dia bersiap menyikat rambut, memakai bedak, memakai tudung. Kemudian memandang jam dinding “kan adik dah kate, tak sempat siap 6.30 pagi, sape suruh tak kejut awal, adik nak gi bertugas ni !!!”…
“hmm, adik..adik”.
“banyok songeh la budok nie…isyk3”.
Senyum dalam perit. Tapi dalam diri seorang ibu besar harapannya. Biarlah dia sakit, asal anaknya bahagia. Dari kecil hinggalah sekarang, anak tetap di hati ibu.
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
Duhai anak, jagailah dia, ibu kita setulus hati, masa kecil mungkin kita tidak mengerti, tapi bila besar, tiba masa Allah beri kita pengalaman berhadapan dengan situasi parenting, kita perlu ingat kembali jasa-jasa mereka membesarkan kita. Doakan mereka bahagia dunia dan akhirat, biar hidup ataupun sudah kembali, moga kebahagiaan hakiki milik ratu hati bersama heronya.
Persediaan yang cukup diperlukan dari segi rohani dan fizikal bila seseorang itu ingin membabitkan dirinya dengan baitul muslim. Walaupun dulu kita pernah mengelak sekalipun, langkah perlu di atur... Blajo jangan tak blajo. Ingat tu 7 muratib amal ^^
individu muslim
baitul muslim
masyarakat muslim
kerajaan islam
daulah islam
empayar islam
ustaziyatul alam
Kena fikir rupanya…….
Wassalam.
Friday, June 1, 2012
Terima Kasih Bonda !!!
I know that You could easily
Take away every thing You’ve given me
And I try to remember
Not to take anything for granted
‘Cause I know that one day
Suddenly this will all come to an end
So my last wish is for You to be pleased with
me....
Jam 3.30pagi. Kedengaran lagu guide me all the way dendangan Maher Zain dari Spiro W100i. 3 kali. Kening itu berkerut, mahu bangun, tapi tidak dapat berlawan dengan kekuatan yang menahan. Deringan alarm guide me all the way berhenti. Masuk pula deringan Paradise. Tangan itu mengangkat Spiro lantas meletakkan di telinga. Suara bonda. Mengejutkan buaian lena si anak perempuan. Bangun, kumpulkan kekuatan nak...Kita bangun dalam sujud sama-sama doa pohon Allah beri kekuatan !!!
Kasih ibu berpanjangan. Sebaknya hati si anak. Lama sudah dia tinggalkan untuk mengumpul kekuatan di waktu yang sunyi. Allah tunjukkan dari awal lagi bermula diri itu berjaga kerana tesis, sedang bertesis dia demam. Belum habis demam walaupun tesis sudah dihantar accident pula dilanggar kereta. MasyaAllah! Allah tarik nikmat untuk sujud waktu itu. Hampir 3 minggu solat di kerusi. Baru si anak tahu....itu salahnya sendiri...
"Terima Kasih bonda kerana mengingatkan kepada Dia", ujar si anak.
Untukmu, I love You So because you are Number One For Me.
Wednesday, February 1, 2012
Mimpi Seekor Nyamuk
Entomologi 1-Morfologi Nyamuk Aedes Aegypti
“Aku bermimpi aku hisap darah segar sampai kenyang. Seronok sangat.”
“Wah, itu mimpi yang hebat!”
“Ya dan aku sangat gembira.” Belalang melihat perut sang nyamuk, kempis.
Keesokan harinya, sang nyamuk bercerita lagi. “Aku bermimpi indah lagi semalam. Kali ini lebih hebat. Aku mimpi WHO (World Health Organisation) telah mengharamkan penggunaan jenis ubat nyamuk sebab ia membawa kesan yang tidak baik untuk kesihatan. Wah, seronoknya! Tak perlulah lagi aku terbang lintang pukang menyelamatkan diri setiap kali manusia guna ubat nyamuk.”
“Hah, hah, hah!” Macam-macam mimpi kau. Aku ni tidur mati tiap-tiap malam.” Sang nyamuk tergelak gembira dan menari-nari.
Hari yang berikutnya sang belalang hijau pula menegur sang nyamuk: “Engkau bermimpi indah lagi?” tersenyum memanjang.
“Tepat tekaan kau tu. Semalam aku bermimpi lagi hebat. Aku bermimpi nyamuk diiktiraf sebagai serangga yang dipelihara dan tidak boleh dibunuh. “Wah, indahnya hidup ni!”
Sang Belalang melihat lagi perut sang nyamuk. Makin kempis. Rupa-rupanyanya nyamuk masih tenggelam diulit mimpi.
p/s untuk diri & insan2 yang membaca :
Ramai manusia hanya bermimpi dan berkhayal, namun hakikatnya tidak pernah melakukan apa-apa. Jangan jadi Muslim yang menyangka mereka telah cukup beramal sehingga berangan-angan pasti mendiami syurga, sebaliknya imbangilah amalan yang dilakukan dengan campuran dua ramuan iaitu khauf (takut) dan roja (harap).
[dipetik dari Majalah Solusi Isu 38 – Angguk Geleng]
Wallahuallam.
Friday, January 27, 2012
Joh-a…Alhamdulillah ~
La haula wala quwwata illa billah
Ya zaljalali wal ikram
Amitna a’la dinil islam
-25 Januari 2012
penuhi lidah basah dengan zikrullah & zikrul maut.
sentiasa.
moga diri dekat dengan taqwa :)
entri untuk diri yg sentiasa lupa :
"Siapa yang berjuang mencari mati dia akan menemui hidup - Saydina Abu Bakar RA"
Wednesday, January 25, 2012
A Mother's Jar - Fatih Seferagic
A coin upon a coin
Sweat upon a face
Time upon time
Time is running out
Dollars upon dollars
A story like no other
Forever to be told, passed down from mother to mother
Points of value taken, in the true making of a scholar
My friends think you are lame
You embarrass me at school
Unlike the other parents, you aren’t the same
All you do is bring me shame, like a cloud above me, filled with rain
I don’t want to see you at my school
I don’t want to see you, in the night, in the day
Dollars upon dollars
A story like no other
Forever to be told, passed down from mother to mother
Points of value taken, in the true making of a scholar
The jar is only one quarter full
Mommy, mommy
My girlfriend is ill, of you
You need to chill, we’re always suffering, of you
You tell me it’s wrong, you keep preaching to me from this book
Singing me songs
Tryna grab us, tryna get me on your hook
I live the way I want
This is true love
And when it comes to push and shove
Mommy, for you there ain’t no love
So leave
Dollars upon dollars
A story like no other
Forever to be told, passed down from mother to mother
Points of value taken, in the true making of a scholar
The jar is half full
Mommy, mommy
You tell me to pray
Don’t you know, that I have bills to pay
When my boss asks, what am I to say?
When my wife asks, what am I to say?
Was a kid, was a teen
I can’t be gentle, I can’t be soft
You bother me with your calls
Following me, from hall to halls
“Pray your salah my son, pray it. Your mother loves you honey bun”
Don’t have time to exercise at work
Going up and down, down and up
If I don’t do my job, ain’t got no backup
My boss and I, we don’t make up
God and I, we can make up
I got years to go
I’m very young
I got years to go, I won’t be going below
In the heavens, my name is sung
So leave me be, I don’t wish to see you
You make my life miserable, dreadful
Dollars upon dollars
A story like no other
Forever to be told, passed down from mother to mother
Points of value taken, in the true making of a scholar
The jar is three-quarters full
Mommy, mommy
What is this talk about the last day?
I don’t care what he has to say, nor do I care what you have to say
In a grave I shall lay?
Have you gone mad, have you gone astray?
Come back from the dead, come back from clay?
A Lord I must obey?
Mother oh mother, you’re getting old
I have my business to take care of, and a family to protect
My life right now, my life is perfect
There isn’t a defect
From this aspect, to that aspect, feel free to select
I don’t need you, I don’t need your how-tos
I don’t want to see you ever again
I don’t want you in my life
If I ever see you, be prepared for my knife
I wont be so merciful, I won’t be so kind
So don’t let yourself be the one that I find
Dollars upon dollars
A story like no other
Forever to be told, passed down from mother to mother
Points of value taken, in the true making of a scholar
The jar is full
Son, oh son
You probably can’t hear me now
I know this isn’t something you’d allow
You don’t want to see me, you don’t want to care
But right now, you can’t see me, even if you wish to dare
I’m of old age, and soon I shall be free of this cage
My son, I wish not this fate for you
Laying in the hospital bed my son
Eyes closed
Your helpless body, exposed
Your happy life, now foreclosed
My son, you’ll need surgery
Your accident ended up horribly
Your money, gone
Your life’s work, from your hands, it was drawn
Even though you hated me my son, I love you, and always will
Although you can’t hear my words, I wish you some rewards
My son,
My entire life, I’ve wanted to travel to the holy land
To stand by the Prophet’s grave, to have my feet on the sand
To walk to the Masjid with you my son, hand in hand
Every year, putting dollars upon dollars in a “jar”
Sweating and working, to save us from the nar
Even though you hate me son, I’m going to give you my jar
I want you to live your life, and live it well
Take my life, and become a changed man
Not a lowlife
With this jar, your life shall be saved
With this jar, death for me shall be engraved
My son,
You see, a mother’s love is like no other
To a son, no one cares more than his mother
You yell at me, you wish me to leave, to be free
You throw away my warnings, and trash my advice
Gambling your life, as if it was worth less than the dice
A mother’s love is heavy and strong
And in your heart, is where my heart belongs
You see my son,
Under my feet are the gates to heaven
From 1 to 7, from 7 to 37
I cared for you, and tried to keep the doors open
As the tears roll down my face, and slowly fall off of your cheeks
I just wish to seek, my son, the antique
My time is limited, my time is scarce
My son, I forgive you
My son, I love you
A coin upon a coin
Sweat upon a face
Time upon time
Time is running up
Dollars upon dollars
A story like no other
Forever to be told, passed down from mother to mother
Points of value taken, in the true making of a scholar
The jar is empty
___________________________________________________________________________
Bahz ibn Hakim’s grandfather said:
“I asked, ‘Messenger of Allah, to whom should I be dutiful?’ ‘Your mother,’ he replied. I asked, ‘Then whom?’ ‘Your mother,’ he replied. I asked, ‘Then whom?’ ‘Your mother,’ he replied. I asked, ‘Then whom?’ ‘Your mother,’ he replied. I asked, ‘Then to whom should I be dutiful?’ ‘Your father,’ he replied, ‘and then the next closest relative and then the next.’” (Adab Al-Mufrad)
A mother is a true blessing from Allah. The love that a mother has for her child is like no other. No matter what you do, your mother is always there, supporting you 100%. It hurts your mom to abandon you, and she’d much rather see you do well, instead of her.
Many of us don’t appreciate the things that our mother does for us, we take it for granted. We give our mother a hard time growing up, we give them a hard time when we grow up, but our mothers always help us through the thick, and through the thin. We need to strive harder to work for our mother, and to give her happiness – because her happiness, is our happiness.
This poem was written to show people that even when you abandon your mom, treat her ill, and take her for granted, when you need her; she will give up her own life to comfort you, her son.
p/s : Fatih Sefaragic
keturunan Bosnia, berasal dari Jerman
yang bukannya hanya handsome luaran,
tapi dalamannya juga, masyaAllah...
Dia imam.
Bacaan Al-Quraannya...hebat.
Kegiatannya dakwahnya hebat.
tak hairanlah ramai muslimah
yang akan "histeria"...
kan kak Nina? (^^)Y
emm, nak mcm ni jgk :P
klik bacaan Fatih Seferagic-Surah Ar-Rahman
Sunday, January 15, 2012
Nasi Ayam Johor Darul Takzim
Assalamualaikum. Diharap sahabat-sahabat dan rakan-rakan blog sentiasa sihat di bawah lindungan rahmat kasih sayang Allah. Betapa rindunya rasa hati ingin menulis. Sudah 6 bulan bersamaan satu semester tidak mencoret ke ruangan ini. Tempoh yang agak lama menjadi penganggur blog. Bila di hostel, hanya sempat melihat kembali tulisan yang dicoretkan. Sebagai peringatan untuk diri. Apa yang dilontarkan dari hati dan pemikiran kita kepada orang lain itu sebenarnya merupakan nasihat untuk diri juga kerana setiap kata-kata itu ibaratnya kita menyuluh lampu di permukaan cermin, akhirnya cahaya lampu tersebut akan mengena kearah kita juga. Terpulanglah kepada invidu untuk mengelak dan mengawal diri dari terkena cahaya yang kadang-kadangnya itu akan memedihkan mata kita.
Cerita diri ibarat sirih. Pulang melengkapi sebuah keluarga. Cuti semester terakhir, InsyaAllah. Dari Sabah ke Johor. Bertenggek di Johor seketika. Bestnya bermusafir !!! Luasnya bumi Allah. Walaupun tak sempat untuk pusing-pusing di banyak tempat, cukuplah kenal Danga Bay dan kawasan sekitar Johor Bahru. Sekadar merakam dalam memori, melihat kapal-kapal dan bot-bot di Danga Bay, terdetik juga di hati, seronoknya miliki bot yang boleh dibawa ke hulu dan ke hilir menyusuri lautan yang mempunyai 2/3 keluasan dunia ini. Banyak sejarah yang berkaitan lautan.
Bila melihat ciptaan Allah, kagumlah duhai insan. Subhanallah. Alhamdulillah. La ilaha illallah. Allahuakbar. Tiada tara kekuasaanNya. Melalui lautan inilah tersebarnya Ad-Deenul Haq di Tanah Melayu. Imbas sejarah dahulu kala tentang bagaimana para pedagang menyusuri lautan dari Tanah Arab datang ke Tanah Melayu, menjalinkan hubungan diplomatik, berdagang dan menyebarkan Islam. Percaturan Allah. Mereka datang menyelamatkan kita. Tanah Melayu maju ketika itu kerana Allah redha, masyarakatnya mudah menerima dan mengamalkan Islam. Tapi kini, nilai itu sudah terhakis dek penjajahan pemikiran yang berleluasa. Kita hanyut dengan slogan penjajah Inggeris yang membawa slogan Gospel, Gold dan Glory. Walhal, mereka juga punyai misi dan visi besar untuk menyebarkan dakyah mereka. Dan menghancurkan Islam!
Bagi yang sedar, sentiasalah kita sama-sama koreksi diri, mencipta langkah menggilap kembali yang telah luntur. Tidak kiralah banyak atau sedikit, bukan manusia yang berhak menilai. Biarlah Allah menjadi penentunya. Yang penting, kita usaha :)
Dari Johor, insyaAllah akan balik pulang ke gagang malam ini. Jauh perjalanan indah pemandangan. Doakan saya selamat sampai ke destinasi. Khabar dari seorang sahabat menyatakan Kelate nok boh doh. Semoga musafir perjalanan kita selamat dunia dan akhirat.
Mencari makna hidup dalam setiap derapan langkah. Memaknai jiwa seorang hamba dengan erti sebuah perjuangan. Bersama-sama.
"Ya Allah kau tadbirlah akal dan hatiku, keluargaku, sahabat-sahabatku, para pejuang islam dan umat islam seluruh dunia, agar langkah kami sentiasa dalam redhaMu".
mencipta kenangan terindah bersama Aina Mohd Fauzi (^^)Y @ Rumah Che Ni - Taman Desa Skudai.
Terima Kasih daun keladi untuk Che Ni sekeluarga.
Wassalam.